DINSOS P3AKB PEMBENTUKAN KELUARGA BERKUALITAS MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SEMUA SEKTOR MASYARAKAT

Bondowoso ( BM ) Dalam rangka percepatan capaian kampung keluarga berkualitas (KB) Dinas sosial P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Bondowoso menggelar fasilitasi pembinaan Kampung keluarga berkualitas dan diskusi asyik pendidikan kependudukan (DAKDIKDUK) di Sabha bina praja2 Kabupaten Bondowoso pada hari kamis 22/06/23.

Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana dan Keluarga Kesehatan Pengendalian Penduduk (KBKS Dalduk) Untung Kuzairi, Toma Afriandi sebagai penata kependudukan dan KB di Propinsi Jawa Timur  Yunus sebagai koordinator penyuluh KB di Kecamatan Sukosari dan ketua Ikatan penyuluh keluarga berkualitas Kabupaten Bondowoso Ratna.

Dalam sambutannya Untung Kuzairi menyatakan bahwa menurut inpres (instruksi presiden) nomor 3 tahun 2022 bahwa istilah Kampung KB sudah mengalami pergeseran makna dari keluarga berencana menjadi keluarga berkualitas.

"Tentunya menurut inpres nomor 3 tahun 2022 kampung KB mengalami perubahan makna menjadi kampung yang diimplementasikan untuk keluarga berkualitas" katanya.

Selanjutnya Untung Kuzairi menegaskan bahwa perwujudan dari kampung KB kali ini bukan hanya tanggung jawab dinsos P3AKB dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saja namun sudah menjadi tanggung jawab dari semua Leading sector.

"Jadi sekarang kampung keluarga berkualitas itu adalah milik kita semua bukan hanya tanggung jawab BKKBN saja" lanjutnya.

Sementara itu Toma Afriandi sebagai perwakilan dari BKKBN Jatim mengatakan bahwa untuk sementara ini kampung KB di Kabupaten Bondowoso masih banyak yang kualifikasinya dasar dan diharapkan dengan adanya kegiatan ini kualifikasinya bisa meningkat menjadi kampung KB yang berkembang dan mandiri.

"Kampung KB yang ada di Kabupaten Bondowoso ini masih banyak yang kualifikasinya dasar sehingga diharapkan dari kegiatan ini kualifikasinya bisa meningkat menjadi kampung KB yang berkembang kemudian menjadi kampung KB yang mandiri" 


Toma Afriandi mengatakan bahwa menurut data yang ada di Propinsi Jawa Timur masih tercapai 2015 kampung KB atau 24 persen dari total 8501 Desa dan Kelurahan di seluruh Jawa Timur.


 

"Capaian nya untuk sementara ini masih terbentuk 2015 kampung KB di seluruh Desa dan Kelurahan di Propinsi Jawa Timur jadi masih mencapai 24 persen dari semua Desa dan Kelurahan di seluruh Jawa Timur" pungkasnya.(Mif/Sun )